Jumat, 24 Agustus 2012

Cara Menghitung Luasan Atap Bangunan

Atap merupakan bagian penting dari rumah, sebagai pelindung terhadap panas matahari, air hujan, dan benda-benda lain yang bisa jatuh dari atas dan masuk ke dalam rumah.

Beberapa bentuk atap seperti :

  1. Atap Pelana
  2. Atap Perisai / Limas (contoh : joglo)
  3. Atap Flat (contoh : bentuk miring / datar)
  4. Atap Doom (contoh : kubah masjid)
  5. Atap Khusus (contoh : gedung MPR, rumah batak, toraja)
Beberapa bahan penutup atap seperti :
  1. Atap Ringan, contoh : Jerami, Ijuk, Seng, Asbes, Polycarbonat
  2. Atap Sedang, contoh : Genteng Tanah, Genteng Keramik, Genteng Beton, Genteng Kayu
  3. Atap Berat, contoh : Dak Beton Cor

Makin berat bahan penutup atap, makin besar resiko tertimpa benda berat. Bila atap tersebut roboh akibat terjadi gempa bumi.

Banyak yang belum tahu. Cara nenghitung luasan atap ?

Ini ada Tip praktis untuk atap flat, limas, pelana dan perisai.

 

  1. Cara menghitung luasan atap Flat datar,biasanya dipakai untuk dak beton cor
Rumus :
Kebutuhan luasan atap = Panjang x Lebar


Misalnya rumah dengan ukuran 6m x 10m dan Overstek atap 0.8m

Luasan atapnya adalah

= (6 + 1.6)m x (10 + 1.6)m

= (7.6m x 11.6m)

= 88.16 m2
 

  1. Cara menghitung luasan atap limas / perisai / pelana,luasan atap dihitung dalam satuan m2
Rumus :
Kebutuhan luasan atap = (Panjang x Lebar) / Cos(z)

dimana : z adalah sudut kemiringan atap


Misalnya rumah dengan ukuran 6m x 10m dan Overstek atap 0.8m

Sedang sudut kemiringan atap 30 derajat.

Luasan atapnya adalah

= ((6 + 1.6)m x (10 + 1.6)m) / (Cos 30)

= (7.6m x 11.6m) / (Cos 30)

= 88.16 m2 / 0.866

= 101.7984 m2


Catatan :

Rumus ini masih bisa dipakai untuk menghitung pada atap yang berbentuk campuran perisai dan pelana.

Tidak ada komentar: